78 The Crypt Network

Bawang putih (Allium sativum) adalah herba semusim berumpun yang mempunyai ketinggian sekitar 60 cm. Tanaman ini banyak ditanam di ladang-ladang di daerah pegunungan yang cukup mendapat sinar matahari. Batangnya batang semu dan berwama hijau. Bagian bawahnya bersiung-siung, bergabung menjadi umbi besar  berwama puuh. Tiap siung terbungkus kulit tipis dan kalau diiris baunya sangat tajam. Daunnya berbentuk pita (pipih memanjang), tepi rata, ujung Bawang putih runcing, beralur, panjang 60 cm dan lebar 1,5 cm. Berakar serabut Bunganya beI'Warna putih, bertangkai panjang dan bentuknya payung, Klasifikasi bawang putih, yaitu: Divisio : Spermatophyta Sub divisio : Angiospermae Kelas : Monocotyledonae Bangsa : Liliales Suku : Liliaceae Marga : Allium ]enis : Allium sativum Nama umum : bawang putih Nama daerah Sumatera : bawang putih (Melayu), lasun (Aceh), dasun (Minangkabau), lasuna (Batak), bacong landak (Lampung) bawang bodas (Sunda), bawang (]awa), babang pole (Madura). : bawang

Semakin han, fisiknya semakin kuat, dan kini Tien sudah kembali sibuk dengan kegiatannya me- lukis dan berkumpul bareng rekan-rekan sesama pelukis lainnya Selain mempraktikkan reki untuk mengobati diri-sendin, sedikit sedikit Tien sudah bisa meredakan tangis cucunya yang sedang sakit gigi dengan menempelkan telapak tangannya sambil memohon dialirkannya tenaga llahi itu lewat dirinya. Tetapi Tien tetap tak melupakan Cedocard-nya, ke mana pun dia perg obat itu selalu ada dalam tasnya. Bila sewaktu-waktu jantungnya ngadat, obat itu akan diselipkan di bawah lidahnya Itulah kisah kesembuhan yang disampaikan Tien kepada peserta lokakarya reiki yang secara rutin digelar Yayasan Mahameru, beberapa saat lalu di Jakarta. (N) LAl Fot: ow engar gaye: Rt Komentar hl Ir, Yan Nurindra (Reiki Maater Semua Orang Bisa me-Reiki erla keserhon Sptahori dan Tieni Sanigkcyo, adalah conoh dan ketemaslan peryembuhan dengan energi ki dbah epang, Reitetorti Tuhan atau alam emeda dan kiaee tal atau tenaga ke

Hasil tindakan pemeriksaan jantung dengan balon ini menunjukkan Tien harus menjalani bedah by pass jantung. Kalau tidak, yah...tinggal tunggu hari H saja Dengan alasan mengurangi biaya ongko kanar, pada hari Sabtu-Minggu, sebagai hari libur dokter di sana (operasi direncanakan pada hari Senin berikutnya) Tien minta ijin pulang dan istirahat di rumah sendiri. Namun pada hari Senin pagi, saat ambulans datang menjemput ke rumahnya di Depok, Tien tak bergeming dan memutuskan tidak mau kembali lagi ke rumah sakit. Saya benar-benar bertobat. Setiap berhasil melewati satu malam, saya bersyukur dan memohon agar diberi kesempatan semalam lagi. "Mungkin dokter benar, mental saya ini lemah, saya rapuh. Kenyataannya memang saya tidak berani menjalani bedah lagi. Saya tidak mau disia-siain di rumah sakit lagi. Biarin saya meninggal, tetapi saya milih mati di rumah saja,"kenang Tien. Anak-anaknya pun akhirnya tak ada yang bisa membujuk sang ibu untuk kembali ke rumah sakit Ba

Menurut Sapta, pendengarannya menangkap pembicaraan dokter yang merawatnya sepert itu. "Mereka bertanya macam-macam, apa yang sebenarnya saya alami. Mereka minta saya mengingat-ingat apakah belakangan saya sempat makan ikan, mungkin ada duri yang nyasar di leher saya, dan sebagainya... Saya memang tidak mengatakan kepada Menginjak hari ke-7 menghilang. Kakek di-reiki"katanya. mereka, bahwa saya telah menginap di ICU, benjolan di leher Saptahani minta dipindah ke ruang perawatan biasa, 5 orang cucu ini pun dan selanjutnya pulang Demikian terkesannya dengan manfaat rei dian bertekau kKini seminggu 2 kali, kita bisa bertemu kemudian bertekad memperdalam reiki yang Saptahari di perguruan reiki Mahameru pemahamannya tentang reiki. Pengolittrant alternatiy TIEN SANGKOYO Reiki Menguras Trauma Masa Lalu Mendadak harus hidup sendin dengan 7 orang anak, ternyata menjadi beban yang sangat berat buat Tien Sangkoyo (kini 60 tahun), istri seorang mantan diplomat. Sang suami me

Proses sakuit ini dirasakan Sapta sangat napásnya mulai ter- Sepanjang malam dia tak bisa tidur sengal-sengal sth Sesuatu terasa menyumbiat jalan nopa), saya benar ben tersiksa. Sepanjang malam saya hanya berdos ago lilak tefndb detik pun, takut bila tertidur napas soys hilang, Vala leaki kelahiran Solo 69 tahun lalu ini Saya tak tahan menunggu datangnya terang Sayal bernapas, bahkan berbicara Pagi pagibuta, saya membangn anak dan minta dibawa ke rumah sakit terdekal Sa magh ingat saat didorong masuk ruang ICU, tapi setelah u Vabur dan saya pingsan,"cerita Saptahadi. begitu stuman dalapathybay slang yang dimasukkan Ike dialam mulut dan hidungays Pada beberapa bagian badan saya ditempel emacanbanl yang dihubungkan dengan perangkat monitor, untuk meshat ver jantung. Saya bernapas dan makan lewat slang Tha tha ws sudah tak mampu bersuara. Saya benarbenat mulai panik Rupanya saya berada di ruang ICU. Disana ada A pasien termanih saya. Tetapi tak lama kemudian pasien yang d