Menurut Sapta, pendengarannya menangkap pembicaraan dokter yang merawatnya sepert itu.
"Mereka bertanya macam-macam, apa yang sebenarnya saya alami.
Mereka minta saya mengingat-ingat apakah belakangan saya sempat makan ikan, mungkin ada duri yang nyasar di leher saya, dan sebagainya...
Saya memang tidak mengatakan kepada Menginjak hari ke-7 menghilang.
Kakek di-reiki"katanya.
mereka, bahwa saya telah menginap di ICU, benjolan di leher Saptahani minta dipindah ke ruang perawatan biasa, 5 orang cucu ini pun dan selanjutnya pulang Demikian terkesannya dengan manfaat rei dian bertekau kKini seminggu 2 kali, kita bisa bertemu kemudian bertekad memperdalam reiki yang Saptahari di perguruan reiki Mahameru pemahamannya tentang reiki.
Pengolittrant alternatiy TIEN SANGKOYO Reiki Menguras Trauma Masa Lalu Mendadak harus hidup sendin dengan 7 orang anak, ternyata menjadi beban yang sangat berat buat Tien Sangkoyo (kini 60 tahun), istri seorang mantan diplomat.
Sang suami meninggal dunia tahun 1989.
Ini diakui Tien sebagai pemicu penyaktrya Setelah bapak meninggal saya benar-benar shock Makun Saya ini sebelumnya wanita rumahan, semua kebutuhan rumah tangga sudah tercukupi semua oleh bapak Saya tahu beres saja Bahkan kehidupan kami dan anak-anak terhitung berlebihan.
Setelah bapak tidak ada, saya sangat terpukul.
Saya merasa kecewa, kenapa saya kok mengalam musibah seperti ini.
Perasaan nelongso itulah terus menenus menggerogoti yang membawa saya lari kepada obat-obat penenang.
"Tien membuka kisahnya.
Tahun 1992, Tien pertama kali kena serangan jantung.
Ketka itu dia sedang bermobil bersama seorang anaknya.
Membuka pintu mobil, Tien tak kuat melangkah.
Badannya lemas, bahkarn sampai tak sadarkan diri.
Wanita bertubuh mungil ini pun dilarkan ke Rumah Sakit MMC di kawasan Kuningan.
Dirawat selama 2 han, Tien dinyatakan menderita gangguan jantung koroner.
Maka, benkutnya sebulan sekali dia harus kontrol ke rumah sakit Nasihat dokter yang merawatnya, mulai saat itu Tien harus berusaha mengurangi stres dan mengatur menunya yang selama ini banyak mengandung lemak tingg Makin giat melukis.
Terbiasa pola makan 'orang sono yang penuh lemak, "ujar Tien.
"Saya juga penggemar keju Namun usahanya memperbaiki jantung dengan mengatur menu makan serta minum obat-obatan tak bisa menyembuhkannya 100 % karena tahun 1998 Tien ' jatuh , lagi .
Kali ini, Tien dilarikan ke Rumah Sakit MedÃstra dan dirawet sekitar 3 minggu di sana.
Nenek yang gemar melukis (dia tergaburg dalam organisasi pelukis wanita, IPWI) ini menjalani kateterisasi (operasi ringan dengan memasukkan alat/slang hingga mencaca jantung dan disemprotkan pewarna di sana, lalu dilanjutkan dengan pemotretan jantung).
Melihat hasil kateterisasi, Tien disarankan menjalani bedah by-pass jantung Lari dari Rumah Sakit Untuk meringankan beban pembiayaan pengobatan, sebagai istri mantan karyawan Deplu yang berhak atas fasitas asurars kesehatan,
Tien kemudian memilih Rumah Sakit Jantung Harapan Kita di bilangan Slipi, Jakarta Barat sebagai tempat perawatannya Setelah menjalani pemeriksaan ulang di sana, rupanya dokter memilih melakukan tindakan pemasangan balon ke dalam pembuluh darah jantung Tien.
Prosedurnya seperti kateterisasi namun di ujung slang dipasang semacam alat yang bisa dikembungkan, yang diharapkan bisa memperlebar saluran yang sedang tersumbat.
Selama menjalani 'bedah ringan' pemasangan balon inilah Tien "Ke dalam badan saya dimasukkan slang, seperti ketika menjalani kateterisasi.
Tapi kali ini penanganannya agak kasar sehingga saya mengalami banyak pendarahan.
Saya kedinginan.
Setelah itu saya tidak boleh bergerak hampir 12 jam dengan cara ditindih semacam beban pasir, cerita Tien.
Selama menjalani tindakan ini Tien mengaku berkali-kali mengeluh kesakitan kepada tim medis yang membedahnya.
Namun jawaban mereka dirasa mengaku tidak kuat Tien tidak bisa menenangkannya.
"Dokter malah mengatakan mental saya ini tak kuat, rapuh.
Pengobatan alternatif Dia minta saya lebih tabah lagi, "lanjut Tien.
"Mereka bertanya macam-macam, apa yang sebenarnya saya alami.
Mereka minta saya mengingat-ingat apakah belakangan saya sempat makan ikan, mungkin ada duri yang nyasar di leher saya, dan sebagainya...
Saya memang tidak mengatakan kepada Menginjak hari ke-7 menghilang.
Kakek di-reiki"katanya.
mereka, bahwa saya telah menginap di ICU, benjolan di leher Saptahani minta dipindah ke ruang perawatan biasa, 5 orang cucu ini pun dan selanjutnya pulang Demikian terkesannya dengan manfaat rei dian bertekau kKini seminggu 2 kali, kita bisa bertemu kemudian bertekad memperdalam reiki yang Saptahari di perguruan reiki Mahameru pemahamannya tentang reiki.
Pengolittrant alternatiy TIEN SANGKOYO Reiki Menguras Trauma Masa Lalu Mendadak harus hidup sendin dengan 7 orang anak, ternyata menjadi beban yang sangat berat buat Tien Sangkoyo (kini 60 tahun), istri seorang mantan diplomat.
Sang suami meninggal dunia tahun 1989.
Ini diakui Tien sebagai pemicu penyaktrya Setelah bapak meninggal saya benar-benar shock Makun Saya ini sebelumnya wanita rumahan, semua kebutuhan rumah tangga sudah tercukupi semua oleh bapak Saya tahu beres saja Bahkan kehidupan kami dan anak-anak terhitung berlebihan.
Tindakan semacam ini bertujuan melihat secara
Selama bapak menjadi staf Deplu, kami mengikutinya pindah pindah tempat tinggal, di Jerman, Polandia, Moskow, Denmark kemudian terakhir di Filipina.Setelah bapak tidak ada, saya sangat terpukul.
Saya merasa kecewa, kenapa saya kok mengalam musibah seperti ini.
Perasaan nelongso itulah terus menenus menggerogoti yang membawa saya lari kepada obat-obat penenang.
"Tien membuka kisahnya.
Tahun 1992, Tien pertama kali kena serangan jantung.
Ketka itu dia sedang bermobil bersama seorang anaknya.
Membuka pintu mobil, Tien tak kuat melangkah.
Badannya lemas, bahkarn sampai tak sadarkan diri.
Wanita bertubuh mungil ini pun dilarkan ke Rumah Sakit MMC di kawasan Kuningan.
Dirawat selama 2 han, Tien dinyatakan menderita gangguan jantung koroner.
Maka, benkutnya sebulan sekali dia harus kontrol ke rumah sakit Nasihat dokter yang merawatnya, mulai saat itu Tien harus berusaha mengurangi stres dan mengatur menunya yang selama ini banyak mengandung lemak tingg Makin giat melukis.
Terbiasa pola makan 'orang sono yang penuh lemak, "ujar Tien.
"Saya juga penggemar keju Namun usahanya memperbaiki jantung dengan mengatur menu makan serta minum obat-obatan tak bisa menyembuhkannya 100 % karena tahun 1998 Tien ' jatuh , lagi .
Kali ini, Tien dilarikan ke Rumah Sakit MedÃstra dan dirawet sekitar 3 minggu di sana.
Nenek yang gemar melukis (dia tergaburg dalam organisasi pelukis wanita, IPWI) ini menjalani kateterisasi (operasi ringan dengan memasukkan alat/slang hingga mencaca jantung dan disemprotkan pewarna di sana, lalu dilanjutkan dengan pemotretan jantung).
Tindakan semacam ini bertujuan melihat secara
Tindakan semacam ini bertujuan melihat secara bagian jantung mana yang mengalami gangguan.Melihat hasil kateterisasi, Tien disarankan menjalani bedah by-pass jantung Lari dari Rumah Sakit Untuk meringankan beban pembiayaan pengobatan, sebagai istri mantan karyawan Deplu yang berhak atas fasitas asurars kesehatan,
Tien kemudian memilih Rumah Sakit Jantung Harapan Kita di bilangan Slipi, Jakarta Barat sebagai tempat perawatannya Setelah menjalani pemeriksaan ulang di sana, rupanya dokter memilih melakukan tindakan pemasangan balon ke dalam pembuluh darah jantung Tien.
Prosedurnya seperti kateterisasi namun di ujung slang dipasang semacam alat yang bisa dikembungkan, yang diharapkan bisa memperlebar saluran yang sedang tersumbat.
Selama menjalani 'bedah ringan' pemasangan balon inilah Tien "Ke dalam badan saya dimasukkan slang, seperti ketika menjalani kateterisasi.
Tapi kali ini penanganannya agak kasar sehingga saya mengalami banyak pendarahan.
Saya kedinginan.
Setelah itu saya tidak boleh bergerak hampir 12 jam dengan cara ditindih semacam beban pasir, cerita Tien.
Selama menjalani tindakan ini Tien mengaku berkali-kali mengeluh kesakitan kepada tim medis yang membedahnya.
Namun jawaban mereka dirasa mengaku tidak kuat Tien tidak bisa menenangkannya.
"Dokter malah mengatakan mental saya ini tak kuat, rapuh.
Pengobatan alternatif Dia minta saya lebih tabah lagi, "lanjut Tien.
Comments
Post a Comment